Minggu, 25 Maret 2012

SISTEM PEREDARAN DARAH




Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah


Proses kerja jantung

Ketika serambi jantung mengembang (berelaksasi), darah
1.      Dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan, sedang darah dari paru-paru masuk ke serambi kiri.
2.      Ketika serambi jantung menguncup (berkontraksi) darah dari serambi kanan masuk ke bilik kanan, sedang darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri.
3.      Pada saat bilik jantung berkontraksi (menguncup), darah dari bilik kanan menuju paru-paru, sedangkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh.
4.      Setiap kali berdenyut, bilik kanan dan bilik kiri beristirahat lebih kurang 1/20 detik.

Pembuluh Darah

Pembuluh nadi (arteri), yaitu pembuluh yang mengangkut darah
1.      Dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh ini dibedakan menjadi aorta, arteri dan arteriole.
2.      Pembuluh balik (vena), yaitu yaitu pembuluh yang mengangkut darah dari seluruh organ tubuh menuju ke jantung
3.      Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh halus yang menghubungkan arteriole dengan venule. Pada pembuluh inilah terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan karbondioksida jaringan.

Darah
Eritrosit (sel darah merah)

·         Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya)
·         Tidak berinti
·         Setiap 1mm3 darah, mengandung 4 juta – 6 juta eritosit.
·         Berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen




Leukosit (sel darah putih)



·         Memiliki bentuk tidak tetap dandapat bergerak bebas
·         Selnya tidak mempunyai pigmen, tetapi berinti.
·         Setiap 1mm3 darah, mengandung
·         6.000 – 9.000 leukosit.
·         Berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan membentuk antibodi.

Trombosit (keping darah)
·         Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah.
·         Tiap 1 mm3 darah mengandung, 200.000 - 300.000 trombosit.
·         berfungsi dalam proses pembekuan darah.
·         Trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.

Kelainan/gangguan pada sistem peredaran darah
Hemofilia: penyakit keturunan dimana darah sukar membeku
Anemia: penyakit kekurangan darah yang mungkin disebabkan oleh Hb yang kurang mengandung zat besi (Fe), dapat juga karena kekurangan air sel darah merah
Eritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru lahir akibat kemasukan aglutinin dari luar
Leukimia: penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang tidak terkendali
Trombus/embolus: disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi tajuk atau arteri koronaria
Sklerosis: penyakit karena pengerasan pembuluh darah (ada dua macam, yaitu aterosklerosis yang disebabkan endapan lemak dan Arteriosklerosis yang disebabkan oleh endapan zat kapur)
Varises: pelebaran pembuluh balik pada kaki.


Membuat Simulasi Jaringan Dengan Menggunakan Cisco Packet Tracer



Saya mengambil studi kasus dari perkuliahan saya, yaitu membuat sebuah simulasi jaringan di FISIP UPN Veteran“Jatim”. Pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan dan data yang saya dapat adalah sebagi berikut:
  • setiap ISP yang digunakan terkoneksi di PUSKOM dan PUSKOM sebagai server utama
  • server FISIP terkoneksi dan mendapat akses data dari server PUSKOM
  • server FISIP sebagai pusat akses data di FISIP
  • User dapat melakukan akses data dengan menggunakan kabel LAN atau wireless yang terkoneksi
Dengan informasi diatas maka bisa dihasilkan sebuah simulasi jaringan seperti gambar berikut.

Untuk cara membuatnya sebagai berikut:
1. Siapkan 3 buah router dengan keterangan router pertama sebagi ISP, kedua sebagai PUSKOM, dan yg ketiga sebagai FISIP.
2. Setting IP Ethernet pada ISP, PUSKOM, dan FISIP
  • Ethernet 0/0 pada ISP: 192.168.1.1 dengan netmask 255.255.255.0
  • Ethernet 0/0 pada PUSKOM: 192.168.1.2 dengan netmask 255.255.255.0
  • Ethernet 0/1 pada PUSKOM: 172.16.34.1 dengan netmask 255.255.255.0
  • Ethernet 0/0 pada FISIP: 172.16.34.2 dengan netmask 255.255.255.0
  • Ethernet 0/1 pada FISIP: 192.168.0.1 dengan netmask 255.255.255.0
3. Jika sudah terhubung siapkan 2 buah switch untuk koneksi client dengan server, untuk masing-masing client kita set IPnya dengan IP: 192.168.0.2 – 192.169.0.254 dan hubungkan ke switch.
4. Tambahkan wireless router sebagai access point untuk client yang ingin terkoneksi lewat wireless. Setting wireless dengan keterangan berikut
Interface internet
  • Gateway 192.168.0.1
  • IP  192.168.0.150
  • Netmask 255.255.255.0
  • DNS 192.168.0.1
Interface LAN
  • IP 192.168.3.1
  • Netmask 255.255.255.0
Untuk client yang terkoneksi dengan wireless kita set dengan IP DHCP

Untuk penjelasan dari simulasi sebagi berikut:
Pertama kita menyiapkan 3 buah router. Router disini sebagi media control dan pengaksesan data oleh client dan server. Dalam kasus ini router sebagai server yang memberikan akses data ke client. Pertama ISP memberi akses data ke PUSKOM selanjutnya di PUSKOM membagi akses data ke semua fakultas yang salah satunya adalah FISIP dan FISIP memberikan akses data pada cliennya.
Switch disini berfungsi untuk menghubungkan client dan server agar dapat terkoneksi dan agar dapat mengakses data pada server.
Wireless router berfungsi sebagai access point untuk client yang menggunakan media wires agar dapat terhubung dengan server